Tampilkan postingan dengan label kawah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kawah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Januari 2010

rute pendakian gunung rinjani

(english)
Mount Rinjani (3726 mdpl), is the second highest volcano in Indonesia, has dipuncaknya large caldera cliffs high stone repose green lake Segara Anak (2010 mdpl) and misuse of one edge decorated with a jumble of lava piles scattered around the mountain to freeze new New Mount emerged Finger (2376 mdpl).

It was said by previous hikers that climb on Mount Rinjani is the five star trekking (hiking five stars), signaling and call of those who never reach Rinjani, if a hotel then it is the highest class, five star. Currently there are three official channels ascent to the summit of Mount Rinjani, of course, all three are unique and different characteristics and uses will be determined by the goals that will be climbing.


Line Sembalun
* Mataram - Sembalun (± 4-5 hours on public transport)
* Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani (± 7 Hours Walk)
* Sembalun Lawang - Lake Segara Anak (± 2-3 Hours Walk)
Line Senaru
* Mataram - Senaru (± 3-4 General Vehicle Hours)
* Senaru - Lake Segara Anak (± 7-10 Hour Walk)
* Lake Segara Anak - Pelawangan Sembalun (± 4 H
ours Walk)
* Pelawangan Sembalun - Puncak Rinjani (± 2-3 Hours Walk)
Line Torean
* Mataram - Torean (± 4-5 General Vehicle Hours)
* Torean - Lake Segara Anak (± 8-9 Hours Walk)

Line Senaru
Senaru route is the busiest route, it is because besides the tourist path often treking also used as a route by which indigenous peoples would do the customary ritual / religious at the top of Rinjani or lake Segara Anak.

Integrated Climbing Center (Rinjani Trek Center) Senaru
Route that is Senaru - Pelawangan Senaru - Segara Anak Lake on foot takes ± 10 - 12 hours through the tourist trail in primary forest and along the trail has provided a means resting on each post. From the gate Senaru to Lake Segara Anak there are three headings. Along the way trail visitors can enjoy the beauty of wilderness and stunning stones.
To obtain information on climbing Mount Rinja
ni has provided Integrated Climbing Center (Rinjani Trek Center) with the cooperation of the Park of Mount Rinjani with NZAID (New Zealand Asistance International Development), of Lake Segara Anak if you want to continue the journey to the summit of Mount Rnjani you need to to pelawangan Sembalun which take ± 4 hours, from Pucak pelawangan Rinjani Sembalun to take time 4 - 5 hours. Climbing to the peak is generally done at 02 o'clock AM, this meant that in the morning to enjoy the sunrise (Sunrise) from Pucak Mount Rinjani can enjoy the scenery and the island of Lombok island even if the weather clears.

Line Sembalun
Sembalun Line is the path traveled by visitors, espe
cially by the fans treking. Route is a gateway Sembalun Lawang - pelawangan Sembalun-peak rinjani takes 9 to 10 hours. This point is very dramatic and impressive tourist trail you go through a savanna and desert ridge winding with a gap on the left and right channels.
Compared Senaru path, this route is not too steep, but because the field is dominated by savanna make your trip sweating by the heat of the sun that stung, but it will go away when you made was struck by the beauty of desert scenery and vast forests along the valleys nan green east of Mount Rinjani, even your eyes will be spoiled by the beauty of the strait Alas and Sumbawa Island in the distance. After arriving at the summit of Rinjani you can rest a moment while enjoying the panorama of nature and pride ourselves has been incorrectly set foot in one horizon and Indonesia will engender awe of God's creation.

Line Torean
Along this line, from the village to the time Torean Tiu (TNGR limit) which is a post I found the climb to the fields, grazing fields, plantations and the production forest area. Slope of 20 -45% range with a limit Torean village TNGR (Post I) ± Km 5.00 Km to the slope of ± 10-30%.
Flora that can be found namely: Bajur, Klokos Shrimp, Rattan Forest, Ward, Lengsir, Guava, Bunut, Blimbing Forest, Juwet, ferns, Ketimunan,
Rajumas, Tapan Dawa. As for fauna that can be found ie: some species of birds (perkici, Daweuh, Kecial, Drongo)
Distance from Postal III Plawangan Torean toward Torean ± 3.50 km with a slope of -40% ± 30, along the way we will be in the clamp 2 pieces of the mountain and we also enjoy the flow of the river (crow) White.


(indonesia)

Gunung Rinjani (3.726 mdpl), adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, dipuncaknya memiliki kaldera besar dengan tebing-tebing batu tinggi beralaskan danau hijau Segara Anak (2.010 mdpl) dan disalah satu tepinya dihiasi serakan-serakan onggokan lava membeku yang mengelilingi gunung yang baru muncul Gunung Baru Jari (2.376 mdpl).

Dikatakan oleh para pendaki sebelumnya bahwa pendakian di Gunung Rinjani adalah the five star trekking (pendakian bintang lima), isyarat dan ajakan dari mereka yang pernah mencapai Rinjani, jika sebuah hotel maka ia adalah kelas paling tinggi, bintang lima. Saat ini ada tiga jalur resmi pendakian menuju puncak Gunung Rinjani, tentu saja ketiganya memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dan menggunakannya akan ditentukan oleh tujuan pendakian yang akan dilakukan.

Jalur Sembalun
* Mataram - Sembalun (± 4-5 jam kendaraan umum)
* Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani ( ± 7 Jam Jalan Kaki)
* Sembalun Lawang - Danau Segara Anak (± 2-3 Jam Jalan Kaki )
Jalur Senaru
* Mataram - Senaru (± 3-4 Jam Kendaraan Umum)
* Senaru - Danau Segara Anak (± 7-10 Jam Jalan Kaki)
* Danau Segara Anak - Pelawangan Sembalun (± 4 Jam Jalan Kaki)
* Pelawangan Sembalun - Puncak Rinjani (± 2-3 Jam Jalan Kaki)
Jalur Torean
* Mataram - Torean (± 4-5 Jam Kendaraan Umum)
* Torean - Danau Segara Anak (± 8-9 Jam Jalan Kaki)

Jalur Senaru
Jalur pendakian Senaru merupakan jalur pendakian paling ramai, hal ini disebabkan selain sebagai jalur wisata treking juga kerap dipergunakan sebagai jalur pendakian oleh masyarakat adat yang akan melakukan ritual adat/keagamaan di puncak Rinjani atau Danau Segara Anak.
Pusat Pendakian Terpadu (Rinjani Trek Centre) Senaru
Rute pendakian yaitu Senaru - Pelawangan Senaru - Danau Segara Anak dengan berjalan kaki memakan waktu ± 10 - 12 jam melalui trail wisata yang berada dalam hutan primer dan sepanjang jalan trail telah disediakan sarana peristirahatan pada setiap pos. Dari pintu gerbang Senaru sampai Danau Segara Anak terdapat tiga pos. Sepanjang jalan trail pengunjung dapat menikmati keindahan hutan belantara dan bebatuan yang menakjubkan.
Untuk memperoleh informasi mengenai pendakian Gunung Rinjani telah disediakan Pusat Pendakian Terpadu (Rinjani Trek Centre) atas kerjasama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan NZAID (New Zealand Asistance International Development), Dari Danau Segara Anak bila anda ingin melanjutkan perjalan ke Puncak Gunung Rnjani anda harus menuju ke pelawangan sembalun yang membutuhkan waktu ± 4 Jam, dari pelawangan sembalun ke Pucak Rinjani membutuhkan waktu 4 - 5 Jam. Pendakian ke puncak umumnya dilakukan pada pukul 02 dinihari, ini dimaksudkan agar pada pagi harinya dapat menikmati matahari terbit (Sunrise) dari Pucak Gunung Rinjani serta dapat menikmati pemandangan seluruh pulau Lombok bahkan pulau Bali apabila cuaca cerah.

Jalur Sembalun
Jalur Sembalun merupakan jalur yang ramai dilalui oleh pengunjung terutama oleh para penggemar treking. Rute yang dilalui adalah gerbang sembalun lawang - pelawangan sembalun-puncak rinjani memakan waktu 9 - 10 jam. Jalur ini sangat dramatis dan mengesankan trail wisata yang anda lalui merupakan padang savana dan punggung gunung yang berliku-liku dengan jurang disebelah kiri dan kanan jalur.
Dibandingkan jalur senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam, namun karena didominasi oleh padang savana menjadikan perjalanan anda bermandikan peluh oleh teriknya matahari yang menyengat, namun semua itu akan sirna saat anda dibuat terpana oleh indahnya pemandangan padang dan hutan yang luas sepanjang lembah-lembah nan hijau disebelah timur Gunung Rinjani, bahkan mata anda akan dimanjakan oleh indahnya selat Alas dan Pulau Sumbawa di kejauhan. Setelah tiba di puncak Rinjani anda bisa beristirahat sejenak sembari menikmati panorama alam dan berbangga diri telah menginjakkan kaki disalah satu kaki langit di Indonesia serta menimbulkan rasa kekaguman akan ciptaan Tuhan.

Jalur Torean
Sepanjang jalur ini, dari Desa Torean menuju kali Tiu (batas TNGR) yang merupakan Pos I pendakian dapat dijumpai ladang, padang pengembalaan, perkebunan dan merupakan kawasan Hutan Produksi. Kemiringan 20 -45% jarak desa Torean dengan batas TNGR (Pos I) ± Km 5,00 Km dengan kemiringan ±10-30%.
Flora yang dapat dijumpai yakni: Bajur, Klokos Udang, Rotan Hutan, Bangsal, Lengsir, Jambu, Bunut, Blimbing Hutan, Juwet, Paku-pakuan, Ketimunan, Rajumas, Tapan Dawa. Sedangkan Fauna yang dapat dijumpai yakni: beberapa jenis burung (perkici, Daweuh, Kecial, Srigunting)
Jarak dari Pos III Torean menuju ke Plawangan Torean± 3,50 Km dengan kemiringan ± 30 -40%, sepanjang perjalanan kita akan berada dalam apitan 2 buah gunung dan kita juga dapat menikmati aliran sungai (Kokok) Putih.




Kamis, 21 Januari 2010

jalur pendakian gunung ciremai Jawa Barat

(english)

Mount Ceremai (often mistakenly called "Ciremai") is administratively included in the region three districts, namely Kabupaten Cirebon, Kuningan District and County Majalengka, West Java Province.
Geographical position of a peak is located at 6 ° 53 '30 "latitude and 108 ° 24' 00" BT, with a height of 3078 m above sea level.

This mountain's name comes from the word cereme (Phyllanthus acidus, a kind of small fruit plants, shrubs with rada sour), but often called Ciremai, a phenomenon due to the many hiperkorek place names in the Sundanese region using the prefix 'ci-' for the naming of places

Ciremei mountain is the highest mountain in West Java with a height mdpl 3078, can be seen clearly by the passenger train or other public vehicle along the pantura around Cirebon. To the top there are 3 lines Ciremei could take the path Majalengka Palutungan lines and lines Linggajati. Linggadjati Line is the most rugged and most difficult, but this route is the most frequently traveled climber.

Mount Ciremai has its own distinctive when compared with other mountains on the island of Java. This mountain is located far apart from other high mountain and the sides are the Java Sea. The trip to Mount Ceremai can be started from the terminal Cirebon towards Kuningan bus and get off at Cilimus. From our Cilimus Colts continued with vehicle or motorcycle taxi to the village Linggajati.

This mountain has a double crater. Beradius western crater 400 m east of the crater was interrupted by a beradius 600 m. At an altitude of about 2900 m above sea level on the southern slope of the eruption is the former called Gowa Walet.

Mount Ciremai now included in the National Park area of Mount Ceremai (TNGC), which has a total area of about 15,000 hectares.


From village Linggadjati, we can stay at Hotel Linggarjati. From the hotel we went on Linggadjati via script building to the west until about Linggarjati Town Hall. Here we see a person climbing or rather ex-caretaker, who experienced named Mr. Ahmad, who because of age, he is now experiencing vision problems. Photo caretaker Ciremai revered mountain.

From here we went straight ahead and will meet the pine forest, then we will arrive at the fork, called Cibunar. In this place we can set up a tent because the available pool. The journey is continued by selecting the road to the left toward the top of the mountain Ciremai. 5 hours later we will see a large rock, the location made breaks POS called Watu Linga. From the Linga to the top (crater) moved in the 2-3 hour journey through the woods and rocks the rock. From the top to the right we can directly into the crater of sulfur which takes about 1 hour drive. To top it takes around 2 ½ hours, we can see interesting sights toward the city Majalengka, Bandung, Java Sea and others. Down from the top to the village Linggadjati to within 3-4 hours.


(
Indonesia)

Gunung Ceremai
(seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut.

Nama gunung ini berasal dari kata cereme (Phyllanthus acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rada masam), namun seringkali disebut Ciremai, suatu gejala hiperkorek akibat banyaknya nama tempat di wilayah Pasundan yang menggunakan awalan 'ci-' untuk penamaan tempat

Gunung Ciremei merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 Mdpl, dapat terlihat dengan jelas oleh para penumpang kereta api atau kendaraan umum lainnya sepanjang jalur pantura sekitar Cirebon. Untuk menuju puncak Ciremei terdapat 3 jalur yang dapat ditempuh yakni jalur Majalengka jalur Palutungan dan jalur Linggarjati. Jalur Linggarjati merupakan yang paling terjal dan terberat, namun jalur ini merupakan yang paling sering dilalui pendaki.


Gunung Ciremai memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan gunung-gunung lain di pulau Jawa. Gunung ini terletak berjauhan dari gunung tinggi lainnya dan sisinya adalah Laut Jawa. Perjalanan ke Gunung Ceremai dapat dimulai dari terminal Cirebon, naik bus menuju Kuningan dan turun di Cilimus.
Dari Cilimus kita sambung dengan kendaraan colt atau ojek ke desa Linggarjati.

Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Kini Gunung Ciremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.

Dari desa Linggarjati, kita dapat menginap di Hotel Linggarjati. Dari hotel Linggarjati kita meneruskan perjalanan melalui gedung Naskah ke arah Barat sampai sekitar Balai Desa Linggarjati. Disini kita menemui seseorang mantan pendaki atau tepatnya juru kunci, yang berpengalaman bernama pak Ahmad, yang karena usia kini beliau mengalami gangguan penglihatan. Foto juru kunci gunung Ciremai yang disegani.


Dari sini kita berjalan lurus dan akan menemui hutan pinus, lalu kita akan sampai pada jalan bercabang, yang dinamakan Cibunar. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda karena tersedia mata air. Perjalanan dilanjutkan dengan memilih jalan ke kiri menuju puncak gunung Ciremai. 5 jam kemudian kita akan menemui sebuah batu besar, yang lokasinya dijadikan POS istirahat yang disebut Watu Lingga. Dari Lingga menuju puncak (kawah) ditempuh dalam 2-3 jam perjalanan melalui hutan dan batu-batuan cadas. Dari puncak ke arah kanan kita bisa langsung ke kawah belerang yang memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Untuk mengitari puncak diperlukan waktu 2½ jam, kita dapat melihat pemandangan menarik kearah kota Majalengka, Bandung, Laut Jawa dan lainnya. Turun dari puncak ke desa Linggarjati ditempuh dalam waktu 3-4 jam.